Sabtu, 18 September 2010

Project Referense


Project Reference :

Taman Simalem Resort, Merek raya 

Integrasi grounding pada mesin freezer



 

Pembuatan jalur kabel dalam tanah menuju titik ground. ( pada ruangan frezzer)


Peninjauan di lokasi screen house
      

PABRIK STA- LANGGA PAYUNG, ASAHAN

Penaikan tiang FRV

Instalasi Loadcell protector pada ruang timbangan

Penggantian Kabel NYA 70" dengen kabel HV2SX buatan LPI

Kamis, 16 September 2010

Penangkal petir dan sistem grounding



Add caption
Add caption
Pembangunan gedung – gedung baru, cenderung
bertingkat sebagai solusi karena semakin sempitnya
lahan tanah. Namun disisi lain, dengan semakin
banyak berdirinya bangunan bertingkat, beberapa
permasalahan mengenai keamanan bangunan menjadi
penting untuk diperhatikan, karena bangunan
bertingkat lebih rawan mengalami gangguan, baik
gangguan secara mekanik maupun gangguan alam.
Salah satu gangguan alam yang sering terjadi adalah
sambaran petir. Mengingat letak geografis Indonesia
yang dilalui garis katulistiwa menyebabkan Indonesia
beriklim tropis, akibatnya Indonesia memiliki hari
guruh rata – rata per tahun yang sangat tinggi.
Dengan demikian bangunan – bangunan di Indonesia
memiliki resiko lebih besar mengalami kerusakan
akibat terkena sambaran petir. Kerusakan yang
ditimbulkan dapat membahayakan peralatan serta
manusia yang berada di dalam gedung tersebut.
Untuk melindungi dan mengurangi dampak
kerusakan akibat sambaran petir maka dipasang
sistem pengaman pada gedung bertingkat. Sistem
pengaman itu salah satunya berupa sistem penangkal
petir beserta pentanahannya. Pemasangan sistem
tersebut didasari oleh perhitungan resiko kerusakan
akibat sambaran petir terhadap gedung. Perhitungan
resiko ini digunakan sebagai standar untuk
mengetahui kebutuhan pemasangan sistem

penangkal petir pada bangunan bertingkat tersebut

II. Dasar Teori
Kilat merupakan peristiwa alam yaitu proses
pelepasan muatan listrik ( electrical discharge ) yang
terjadi di atmosfer. Peristiwa pelepasan muatan ini
akan terjadi karena terbentuknya konsentrasi muatan
– muatan positif dan negatif di dalam awan ataupun
perbedaan muatan dengan permukaan bumi.
Kilat sebenarnya lebih sering terjadi antara
muatan satu dengan muatan lain di dalam awan
dibandingkan dengan yang terjadi antara pusat
muatan di awan dengan permukaan bumi. Kedua
jenis pelepasan muatan tersebut sebenarnya sama –
sama dapat menimbulkan gangguan atau kerugian.
Petir yang terjadi antara awan dengan awan dapat
mengganggu di bidang penerbangan, sedangkan petir
yang terjadi antara awan dengan permukaan bumi
dapat menimbulkan kerusakan pada gedung tinggi
dan peralatannya.

SYSTEM PROTEKSI PETIR TERPADU
PENDAHULUAN
 
Petir adalah suatu fenomena alam, yang pembentukannya
berasal dari terpisahnya muatan di dalam awan cumulonimbus.
(yang terbentuk akibat adanya pergerakan udara keatas akibat
panas dari permukaan laut serta adanya udara yang lembab).
Umumnya muatan negatif terkumpul dibagian bawah dan ini
menyebabkan terinduksinya muatan positif di atas permukaan
tanah, sehingga membentuk medan listrik antara awan dan tanah.
Jika muatan listrik cukup besar dan kuat medan listrik di udara
dilampaui, maka terjadi pelepasan muatan berupa petir atau
terjadi sambaran petir yang bergerak dengan kecepatan cahaya
dengan efek merusak yang sangat dahsyat karena kekuatannya..
Indonesia terletak didaerah katulistiwa yang panas dan lembab , mengakibtkan
terjadinya hari guruh (IKL) yang sangat tinggi dibanding daerah lainnya (100 -200 hari
pertahun) , bahkan daerah cibinong sempat tercatat pada
Guiness Book of Records 1988, dengan jumlah 322 petir
per tahun. Kerapatan sambaran petir di Indonesia juga
sangat besar yaitu 12/km2/tahun yang berarti pada setiap
luas area 1 km2 berpotensi menerima sambaran petir
sebanyak 12 kali setiap tahunnya. Energy yang dihasilkan
oleh satu sambaran petir mencapai 55 kwhours.
Statistik menunjukan bahwa besaran arus
Petir umumnya berkisar antara 30-80KA
(pernah pula terdeteksi sampai 300KA)
dan untuk lengkapnya dapat dilihat pada
tabel disamping ini.Semakin besar arus
petir pada gilirannya akan menyebakan
kenaikan tegangan yang semakin besar.



BAHAYA SAMBARAN PETIR

Kerusakan harta benda dan kematian umat manusia yang disebabkan oleh
sambaran petir di negara kita relatif tinggi, mulai dari meninggalnya seorang petani yang
sedang bekerja di sawah sampai terhentinya produksi sebuah kilang minyak penghasil
devisa negara disebabkan oleh sambaran petir baik secara langsung maupun tidak
langsung yaitu melalui radiasi, konduksi atau induksi gelombang elektromagnetik petir.
Semakin hari semakin besar jumlah kerusakan yang di timbulkan, karena semakin
banyaknya pemakaian komponen elktronik oleh masyarakat luas dan industri. Seperti
yang telah dijelaskan di atas bahwa letak negara Indonesia berada pada daerah tropis
Hari guruh per tahun (IKL)
Argentina 30 - 80
Brazil 40 - 200
Hong Kong 9 - 100
Indonesia 180 – 260
Malaysia 180 – 260
Singapore 160 – 200
Thailand 90 – 200
dengan tingkat resiko kerusakan yang cukup tinggi dibandingkan dari negara pembuat
peralatan tersebut, yaitu di daerah sub-tropis, karena jumlah sambaran petir didaerah
tropis jauh lebih banyak dam lebih rapat. Dengan demikian ancaman sambaran petir
(LEMP) pada peralatan canggih perlu diwaspadai dan upaya perlindungan terhadap
instalasi, bangunan yang berisikan peralatan elektronik seperti pada industri, bank,
instalasi penting, militer, bahkan perorangan perlu ditingkatkan. Kerugian juga
berdampak terhadap operasional sebuah perusahaan dimana sambaran petir dapat
menimbulkan kerusakan yang cukup parah terhadap instrument kerja perusahaan dan
mengakibatkan terhentinya operasional. Apalagi pada saat sekarang ini tidak ada satupun
perusahaan yang tidak memakai komponen yang berhubungan dengan elektronika.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi pada
dewasa ini, maka pelepasan muatan petir dapat merusak jaringan
listrik dan peralatan elektronika yang sensitive. Sambaran petir pada
tempat yang jauh +/- 1,5 km sudah dapat merusak sistem elektronika
dan peralatan, seperti instalasi komputer, telekomunikasi kantor dan
instrumentasi serta peralatan elektornik sensetif lainnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlindungan yang
sesuai harus diterapkan pada peralatan atau instalasi terhadap bahaya
sambaran petir secara langsung maupun tidak langsung.


Beberapa pemasangan yang pernah saya kerjakan dengan beberapa teman saya :

ini adalah gambar pemasangan perangkat proteksi tower produk  LPI di lokasi  Langga Payung - asahan